Selasa, 27 Maret 2012

ANALISIS SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN LALU LINTAS (Studi Kasus Pada Simpang JL. Pramuka dan JL. RE. Martadinata, Bandung)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi adalah pergerakan arus manusia, kendaraan dan barang antara satu
tempat ke tempat yang lainnya dengan menggunakan jaringan transportasi.
Bandung merupakan kota perdagangan dan kota pendidikan yang selalu
mengalami peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan setiap tahunnya.
Akibat nya terjadilah peningkatan pengguna jaringan lalulintas, sehingga perlu
ditunjang dengan pelayanan fasilitas-fasilitas lalulintas yang memadai, terutama pada
persimpangan jalan yang potensial menimbulkan hambatan bila tidak ditangani secara
teknis.
Daerah di sekitar perempatan jalan Pramuka, jalan Ir. H. Djuanda dan jalan RE
Martadinata Kota Bandung termasuk kawasan bisnis dan pendidikan, sehingga
memiliki lalulintas yang komplek dan tingkat pertumbuhan lalulintas yang cepat. Hal
ini dipengaruhi dengan kurangnya fasilitas yang memadai seperti tidak adanya lampu
isyarat lalulintas, tidak adanya rambu-rambu lalulintas pada simpang sehingga
mengakibatkan kapasitas persimpangan tersebut kurang mampu menampung arus
lalulintas yang lewat. Masalah lainnya adalah adanya parkir pada jalur pejalan kaki
pada simpang dan terjadinya proses naik turun penumpang angkutan umum (angkot)
di sekitar simpang jalan yang akan mengurangi kapasitas jalan dan akan
menyebabkan penurunan kecepatan bagi kendaraan yang melaluinya, adanya warung
yang menempati jalur pejalan kaki yang menyebabkan pejalan kaki terpaksa harus
menggunakan badan jalan yang tentunya akan mengurangi kapasitas jalur tersebut.
Kondisi yang terjadi di atas menyebabkan terjadinya kemacetan pada simpang
RE. Martadinata, yaitu terjadi antrian yang cukup panjang dilengan simpang. Ini
berarti terjadinya tundaan pada kendaraan, yang berakibat bertambahnya biaya
operasional dan waktu tempuh kendaraan. Masalah ini sangat terasa terutama pada
jam-jam sibuk, sehingga perlu dianalisis untuk kemudian dicari pemecahannya.
16
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kinerja pada
simpang dilihat dari :
a. Tundaan.
b. Derajat kejenuhan (ds).
c. Peluang antrian.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mencari derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian pada simpang.
2. Mengetahui tingkat kinerja pada simpang berkenaan dengan manajemen
simpang tak bersinyal (unsignalizing) dan manajemen simpang bersinyal
(signalizing).
3. Alternatif untuk meningkatkan kinerja simpang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi :
1. Dengan manajemen lalulintas simpang yang tepat diharapkan kemacetan
yang terjadi pada pertemuan sebidang Simpang RE Martadinata dapat
teratasi.
2. Sebagai bahan masukan, khususnya dari segi manajemen lalulintas simpang
dalam hal meningkatkan kapasitas, menurunkan derajat kejenuhan, perilaku
lalulintas (panjang antrian, angka henti, rasio kendaraan terhenti dan
tundaan) pada pertemuan sebidang simpang empat RE Martadinata.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
1. Daerah yang ditinjau adalah pertemuan sebidang bercabang empat (simpang
empat lengan).
2. Cara menganalisis menggunakan pedoman standar MKJI 1997 dengan
menggunakan perangkat lunak KAJI.
3. Data primer arus lalulintas diambil dari pengamatan lapangan yang dilakukan
pada jam sibuk pagi, siang dan sore.
17
4. Data sekunder arus lalulintas diperoleh dari instansi terkait.
1.6 Lokasi Simpang RE Martadinata
Simpang empat jalan Pramuka, jalan Ir. H. Djuanda dan jalan RE. Martadinata
terletak di Kota Bandung dengan lengan-lengan pertemuan sebagai berikut :
1. Utara : Jl. RE. Martadinata
2. Selatan : Jl. RE. Martadinata
3. Barat : Jl. Pramuka
4. Timur : Jl. Ir. H. Djuanda
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Free download Klik Disini

Tidak ada komentar: